LAPORAN
PRAKTIKUM KIMIA
REAKSI ENDOTERM DAN EKSOTERM
Disusun oleh
:
NAMA : Ike
Yolanda
KELAS : XI
IPA 3
KELOMPOK :
VI (LIMA)
SMA PLUS NEGERI 7 BENGKULU
DINAS PENDIDIKAN BENGKULU
TAHUN AJARAN 2013/2014
A.JUDUL
“REAKSI
ENDOTERM DAN EXSOTERM”
B.TUJUAN
Membedakan reaksi endoterm dan exsoterm
C.LANDASAN
TEORI
Reaksi Eksoterm dan Reaksi Endoterm
Perubahan entalpi (ΔH) positif
menunjukkan bahwa dalam perubahan terdapat penyerapan kalor atau pelepasan
kalor. Reaksi kimia yang melepaskan atau mengeluarkan kalor disebut reaksi eksoterm, sedangkan reaksi
kimia yang menyerap kalor disebut reaksi
endoterm. Aliran kalor pada kedua jenis reaksi diatas dapat dilihat
pada gambar berikut:
A. REAKSI EKSOTERM
Reaksi eksoterm adalah reaksi yang
melepaskan kalor. Reaksi eksoterm merupakan reaksi yang disertai dengan
perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan ( kalor dibebaskan oleh sistem ke
lingkungannya ) ditandai dengan adanya kenaikan suhu lingkungan di sekitar
sistem.
Contoh reaksi eksoterm adalah gamping atau kapur
tohor, CaO(s) dimasukkan ke dalam air.
CaO(s) + H2O(l) → Ca(OH)2(aq)
Selain itu, contoh reaksi eksoterm
dikehidupan sehari-hari adalah membakar minyak tanah di kompor minyak dan nyala
api unggun.
Pada reaksi eksoterm , sistem
membebaskan energi, sehingga entalpi sistem akan berkurang, artinya entalpi
produk lebih kecil daripada entalpi pereaksi. Oleh karena itu , perubahan
entalpinya bertanda negatif. Sehingga p dapat dinyatakan sebagai berikut:
ΔH = Hp –Hr
< 0 (negatif)
Perubahan entalpi pada reaksi
eksoterm dapat dinyatakan dengan diagram tingkat energi seperti berikut ini:
B. REAKSI ENDOTERM
Reaksi
endoterm adalah reaksi yang menyerap kalor. Reaksi endoterm merupakan reaksi yang
disertai dengan perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem ( kalor diserap
oleh sistem dari lingkungannya )dan ditandai dengan adanya penurunan suhu
lingkungan di sekitar sistem.
Contoh reaksi endoterm adalah pelarutan amonium
khlorida, NH4Cl.
NH4Cl(s) + Air → NH4Cl(aq)
Selain itu, contoh lain dari reaksi
endoterm yakni proses fotosintesis pada tumbuhan dan asimilasi.
Pada reaksi endoterm, sistem
menyerap energi. Oleh karena itu, entalpi sistem akan bertambah. Artinya
entalpi produk (Hp) lebih besar daripada entalpi pereaksi (Hr). Akibatnya,
perubahan entalpi, merupakan selisih antara entalpi produk dengan entalpi
pereaksi (Hp -Hr) bertanda positif. Sehingga perubahan entalpi untuk reaksi
endoterm dapat dinyatakan:
ΔH = Hp- Hr > 0 (Positif)
Perubahan entalpi pada reaksi
endoterm dapat dinyatakan dengan diagram tingkat energi seperti berikut ini:
Berdasarkan penyerapan kalor (ΔH Positif) dan pelepasan kalor (ΔH Negatif). Reaksikimiadibedakanmenjadi :
Ø Reaksi
Endoterm, yaitu reaksi kimia yang melibatkan penyerapan kalor.
Nilai ΔH reaksiadalahpositif (+)
Ø Reaksi
eksoterm, yaitu reaksi kimia yang melibatkan pelepasan kalor.
Nilai ΔH reaksi adalah Negatif (-)
Pada reaksi endoterm, sistem
menyerap energy. Oleh karena itu, entalpi system akan bertambah. Artinya H
akhir (H dari zat-zat produk reaksi) lebih besar dari pada entalpi H awal (H
dari zat-zat pereaksi). Akibatnya, perubahan entalpi (ΔH) yaitu selisih antara
entalpi (H) akhir dengan entalpi (H) awal. Sehingga nilainya bertanda positif.
Hal ini ditandai dengan menurunnya suhu lingkungan dan bertambahnya suhu pada
system.
Sebaliknya pada reaksi eksoterm, system membebaskan
energy, sehingga entalpi system akan berkurang, artinya entalpi akhir lebih
kecil dari entalpi awal. Oleh karena itu perubahan entalpinya bertanda
negative. Pada reaksi eksoterm ini suhu system akan menurun dan suhu lingkungan
bertambah
Dapat disimpulakn bahwa :
Reaksi eksoterm adalah reaksi kimia dengan dengan sistem pelepasan kalor. Pada
reaksi eksoterm, suhu campuran reaksi akan naik dan energi potensial dari zat –
zat kimia yang bersangkutan akan turun sehingga sistem melepaskan kalor ke
lingkungannya.
Reaksi endoterm adalah reaksi kimia denggan sistem menyerap kalor dari
lingkungannya. Pada reksi ini, terjadi kenaikan energi potensial zat – zat yang
berinteraksi atau terjadi penurunan energi kinetik hingga suhu sistem turun.
D.CARA
KERJA
1.Alat
dan Bahan
1.
Tabung reaksi rak 9.
Pita Mg
2.
Sumbat tabung (Tisu) 10.
Larutan HCL 1 M
3.
Bantang pengaduk 11.
Ba(OH)2.8H2O
4.
Gelas kimia 12.
NH4Cl
5.
Spatula kaca 13.
Bubuk oralite
6.
Gelas ukur 14.
Bubuk detergent
7.
Pipet tetes 15.
Urea
8.Termometer 16.Air
2.Cara
Kerja
Bagian
I
1.
Masukaan
5 mL larutan HCL 1 M ke dalam tabung reaksi dan tambakan pita Mg
2.
Amati
apa yang terjadi dan pegang tabung itu dan rasakan suhunya
3.
Masukaan
Ba(OH)2 .8H2O sebanyak 2 spatula ke dalam tabung reaksi .
Tambahkan NH4Cl sebantak 2 spatula .Aduk campuran itu , kemudian
tutuplah tabung tersebut .
4.
Pegang
tabung itu dan rasakan suhunya . Biarkan sebentar , buka tabung dan cium bau
gas yang timbul.
Bagian
II
1.
Masukkan
50 mL air ke dalam gelas kimia ,catat suhunya .
2.
Masukkan
bubuk oralit . Aduk larutan kemudian amati suhu larutan setelah beberapa saat
diaduk.
3.
Masukan
50 mL air ke dalam gelas kimia . Masukkan bubuk detergen ,aduk larutan kemudia
amati suhu larutan setelah beberapa saat diaduk.
4.
Masukan
50 mL air ke dalam gelas kimia . Masukan urea , aduk larutan kemudian amati
suhu larutan setelah beberapa saat diaduk.
E.
HASIL PENGAMATAN
Bagian
I
Perlakuan
|
Hasil
|
HCl + Mg
|
Berbuih ,
Mendidih, Bergelembung,kertas pita Mg lama kelamaan dari warna putih menjadi
hitam lalu menghilang,suhu
tabung reaksi menjadi panas
|
Ba(OH)2 + NH4Cl
|
Tidak berbau dan suhunya dingin
|
Bagian
II
Pemeriksaan Suhu
|
Suhu
|
Suhu Awal
|
|
Suhu akhir Larutan Oralit
|
|
Suhu Akhir Detergen
|
|
Suhu Akhir Larutan Urea
|
F.PEMBAHASAN
Pencampuran HCl dan pita Magnesium menghasilkan panas. Reaksi kimia yang
menghasilkan panas adalah reaksi eksoterm. Reaksi eksoterm mempunyai
∆H = Bernilai Negatif (-)
Pencampuran Ba(OH)2.8H2O
dan NH4Cl. Pembauan gas, menghasilkan suhu dingin dan bau gas.
Reaksi ini termasuk reaksi endoterm. Reaksi endoterm mempunyai Hr > Hp
sehingga ∆H berharga positif.∆H = Bernilai Positif (+)
Suhu
Air mula mula
lalu di masukkan oralit dan diaduk hingga
merata setelah itu ukur lagi suhunya dan menjadi
, bearti oralit mengalami endoterm yaitu
reaksi kimia dengan sistem menyerap kalor dari lingkungan nya . pada reaksi ini
, tejadi kenaikan energi potensial zat zat yang bereaksi atau terjadi penurunan
energi kinetik sehingga suhu sitem turun.
Pada
percobaan detergen suhu air mula mula
kemudia dimasukkan detergen ke dalam air
tersebut , setelah tercampur ukur lagi suhunya dan menjadi
,dari percobaan ini kita dapat memastikan
bahwa ini adalah reaksi eksoterm karena reaksi ekstorem adalah reaksi kimia
dengan sistem melepaskan kalor. Pada reaksi eksoterm , suhu campurkan reaksi
akan naik dan energi potensial dari zat zat kimia yang bersangkutan akan turun
sehingga sistem melepaskan kalor ke linggkungan .
Dan
pada percobaan urea setelah kristal kristal urea dimasukkan maka suhu air
menjadi
, bearti larutan urea ini mengalami endoterm
yaitu reaksi kimia dengan sistem menyerap kalor dari lingkungan nya . pada
reaksi ini , tejadi kenaikan energi potensial zat zat yang bereaksi atau
terjadi penurunan energi kinetik sehingga suhu sitem turun.
G. PERTANYAAN
1.
Manakah yang termasuk reaksi endoterm ?
Jawab
: larutan oralit dan larutan urea
2.
Manakah yang termasuk reaksi eksoterm ?
Jawab
: larutan detergent
3.
Gambarlah diagram tingkat energi untuk reaksi di atas ?
H.KEESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah
dilakukan, maka kami dapat menyimpulkan bahwa reaksi eksoterm ditandai dengan
kenaikan suhu (keadaan tabung menjadi panas, dan reaksi endoterm ditandai
dengan penurunan suhu (keadaan tabung menjadi dingin). Adapun zat yang
mengalami reaksi eksoterm setelah dilarutkan dalam air antara lain larutan
detergent. Sedangkan zat yang mengalami reaksi endoterm setelah dilarutkan
dalam air yaitu urea dan oralit
Larutan yang
mengalami reaksi eksoterm adalah larutan deterjen, karena pada larutan tersebut
menggalami kenaikan suhu. Yang mulanya 28 0C menjadi 29 0C.Sedangkan
larutan yang mengalami reaksi endoterm adalah larutan oralit dan urea. Larutan
tersebut pada mulanya suhu 28 0C menjadi
dan
Pada reaksi eksoterm entalpi(ΔH) negatif (-) sedangkan pada reaksi endoterm
entalpi (ΔH) positif (+).
Daftar
Pustaka
Sandri,muchtaridi.
2009. kimia2.Bogor.
Shyraalthafunis.Laporan
praktikum endoterm dan eksoterm . (online) . Tersedia .
(15 mei 2012)
warashintadylastri
. teori endoterm dan eksoterm . (online) . Tersedia . http://warashintadylastri.blogspot.com/2012/04/reaksi-endoterm-dan-eksoterm.html (jum’at 6 april
2012 )
3 komentar:
akunnya sangat baik.
Good Job Kakak Blognya Niat Banget *v*
Good job🤗
Posting Komentar