LARUTAN PENYANGGA (BUFFER)

Diposting oleh Beeola di 22.52


LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
LARUTAN PENYANGGA (BUFFER)
Disusun oleh :
KELOMPOK VI (LIMA)
Dara Wirajuba
Hariza Mahendra
Ike Yolanda
Sherli Mevitasari
Yusuf Abdulah
Zafira Yunara Senja

SMA PLUS NEGERI 7 BENGKULU
DINAS PENDIDIKAN NASIONAL
TAHUN AJARAN 2013/2014


A.JUDUL
“LARUTAN PENYANGGA (BUFFER)”
B.TUJUAN
Mempelajari perbedaan pH larutan penyangga dan bykan penyangga akibat penambahan sedikit asam
C. LANDASAN TEORI
 Larutan penyangga atau larutan buffer adalah larutan yang dapat mempertahankan pH tertentu terhadap usaha mengubah pH, seperti penambahan asam, basa, ataupun pengenceran. Dengan kata lain pH larutan penyangga tidak akan berubah walaupun pada larutan tersebut ditambahkan sedikit asam kuat, basa kuat atau larutan tersebut diencerkan.
            Sebenarnya penambahan sedikit asam, basa, atau pengenceran pada larutan penyangga menimbulkan sedikit perubahan pH (tetapi besar perubahan pH sangatlah kecil) sehingga pH larutan dianggap tidak bertambah atau pH tetap pada kisarannya. Namun, jika asam atau basa ditambahkan ke larutan bukan penyangga maka perubahan pH larutan akan sangat mencolok.
            Dalam berbagai aktifitas yang melibatkan reaksi-reaksi dalam larutan seringkali diperlukan pH yang harganya tetap. Misalnya kita memerlukan suatu larutan dengan pH = 4 selama melakukan percobaan, dan pH-nya tidak berubah-ubah.
            Cairan dalam tubuh kita juga pH-nya harus tetap dijaga, yaitu pada harga 7,4. apabila pH-nya berubah misalnya kurang dari 7,0 atau lebih dari 7,8, hal tersebut akan sangat membahyakan bagi tubuh kita bahkan dapat menyebabkan kematian. Oleh karena itu, cairan dalam tubuh kita harus
memiliki sifat sebagai larutan penyangga sehingga dapat mempertahankan pH cairan tubuh walaupun tubuh kita menerima berbagai penambahan, misalnya zat yang mengandung asam atau basa.Perubahan pH suatu sistem seringkali memberikan dampak yang tidak diinginkan. Sebagai contoh, jika jus lemon ditambahkan ke dalam susu. Susu akan menggumpal karena terjadi perubahan pH. Secara alami, terdapat suatu sistem yang dapat mengatasi hal tersebut. Sistem ini dinamakan penyangga. Penyangga mampu mempertahankan pH sistem terhadap gangguan yang dapat mengubah pH. Penyangga alami terdapat di dalam tubuh makhluk hidup maupun di alam.
            Larutan buffer mengandung zat terlarut yang bersifat sebagai penyangga. Penyangga memiliki komponen asam dan basa. Komponen asam mengatasi kenaikan pH sedangkan komponen basa mengatasi penurunan pH. Asam dan basa ini merupakan suatu pasangan konjugasi.
D.CARA KERJA
1.Alat dan Bahan
1.Gelas Ukur                                                                     7.Larutan HCL 0,1 M
2. Pipet tetes                                                                     8.Larutan NaOH 0,1 M
3. Tabung Reaksi                                                              9.Larutan NaCl 0,1 M 
4. Indikator Universal                                                       10.Larutan NaCH3COO 0,1 M
5. Larutan NH4Cl 0,1 M                                                   11.Larutan CH3COOH 0,1 M
6. Larutan NH4OH 0,1 M                                                 12.Aquades

2.Cara Kerja
1.      Campurkan 7,5 mL larutan NH4Cl 0,1 M dan 7,5 mL NH4OH ke dalam tabung reaksi, kemudian ukur Ph nya dengan kertas indikator universal
2.      Larutan tersebut dibagi menjadi 3 bagian ke dala tabung reaksi
3.      Larutan pada tabung pertama ditetesi dengan larutan HCl 0,1 M .Ukur pH larutan itu pada saat volume larutan HCl yang ditambahkan sebanyak 1 mL
4.      Larutan pada tabung kedua ditetesi dengan larutan NaOH 0,1 M. Ukur pH larutan itu pada saat volume larutan NaOH yang ditambahkan sebanyak 1 mL.
5.      Larutan pada tabung ketiga ditambahkan air suling 5 mL , ukur pHnya
6.      Ambil 15 mL larutan NaCL 0,1 M . Ukur pHnya , Setelah itu masukkan ke dalam  tabung reaksi masing masing dengan 5 mL larutan NaCl 0,1 M.
7.      Larutan paaada tabung pertama ditetesi dengan larutan HCl 0,1 M . Ukur pHnya larutan itu pada saat volume larutan HCl yang ditambahkan sebanyak 1 mL
8.      Larutan pada tabung kedua ditetesi dengan larutan NaOH 0,1 M. Ukur pH larutan itu pada saat volume larutan NaOH yang ditambahkan sebanyak 1 mL
9.      Larutan pada tabung ketiga ditambahkan air suling 5 mL , ukur pHnya
10.  Campurkan 7,5 mL larutan NaCH3COO 0,1 M dan 7,5 mL CH3COOH ke dalam tabung reaksi, kemudian ukur Ph nya dengan kertas indikator universal
11.  Larutan tersebut dibagi menjadi 3 bagian ke dala tabung reaksi
12.  Larutan pada tabung pertama ditetesi dengan larutan HCl 0,1 M .Ukur pH larutan itu pada saat volume larutan HCl yang ditambahkan sebanyak 1 mL
13.  Larutan pada tabung kedua ditetesi dengan larutan NaOH 0,1 M. Ukur pH larutan itu pada saat volume larutan NaOH yang ditambahkan sebanyak 1 mL.
14.  Larutan pada tabung ketiga ditambahkan air suling 5 mL , ukur pHnya

E.HASIL PENGAMATAN
Larutan
pH awal
pH + 1 mL HCl
pH+ 1 Ml NaOH
pH + 5 Ml air
NH4Cl + NH4OH
9
7
9
8
Nacl
7
2
10
7
NaCH3COO+ CH3COOH
4
2
4
4





F.PEMBAHASAN
Larutan penyangga, larutan dapar, atau buffer adalah larutan yang digunakan untuk mempertahankan nilai pH tertentu agar tidak banyak berubah selama reaksi kimia berlangsung. Sifat yang khas dari larutan penyangga ini adalah pH-nya hanya berubah sedikit dengan pemberian sedikit asam kuat atau basa kuat.
Larutan penyangga tersusun dari asam lemah dengan basa konjungsi atau oleh basa lemah dengan asam konjungsi. Reaksi di antara kedua komponen penyusun ini disebut sebagai reaksi asam-basa konjugasi.
Pada praktikum kali ini, campuran larutan CH3COOH dengan NaCH3COO sebagai larutan penyangga asam, dan larutan  NH4OHdengan NH4Cl sebagai larutan penyangga basa. Yang di tambahkan dengan HCl, NaOH dan air suling sebagai campuran atau alat ujinya
larutan CH3COOH dengan NaCH3COO Ketika di ukur dengan pH indikator mempunyai pH 4 yang berarti asam.
Larutan campuran CH3COOH dengan CH3COONa merupakan larutan penyangga asam sehingga ketika di campurkan dengan 1mL HCL, NaOH dan 5 mL air suling, maka semua larutan masih tetap bersifat asam, meskipun pada dasaranya NaOH mempunyai sifat basa, namun ketika dicampurkan dengan larutan penyangga asam, sifatnya tidak dapat mempengaruhi secara dominan pada larutan penyangga asam, meskipun pH larutan penyangga asam tersebut mengalami perubahan pH menjadi 2, hal tersebut di sebabkan karena adanya kesalahan pada saat pengerjaan praktikum, 1 mL larutan NaOH dan 5 mL air suling yang di tambahkan pada larutan penyangga tersebut ,sehingga pH mengalami sedikit perubahan.
Campuran larutan NH4OH dengan  NH4Cl merupakan larutan penyangga basa dan mempunyai pH 9, Yang merupakan penyangga basa pada saat di tambahkan  dengan HCl, NaOH dan air suling pH larutan penyangga tersebut tetap pada pH larutan basa  meskipun di tambahkan dengan HCl yang bersifat asam, namun larutan tersebut tidak memberi pengaruh besar terhadap perubahan pH-nya.
larutan NaCl dan diuji menggunakan indicator universal. pH mula-mula yaitu 7, setelah ditambah dengan 1 ml HCl pH berubah menjadi 2, ditambahkan 1 ml NaOH pH tetap berubah menjadi 10 dan ketika ditambah 5 ml akuades pH berubah menjadi 7. Terlihat bahwa larutan NaCl bukan merupakan larutan penyangga. sesuai dengan teori penambahan sedikit asam, sedikit basa, ataupun dilakukan pengenceran maka pH larutan tersebut tidak berubah. Selain itu, NaCl bersifat garam. Menurut teori komponen larutan penyangga yang berhubungan dengan garam yaitu, asam lemah dan basa lemah. Sedangkan HCl adalah asam kuat, dan NaOH merupakan basa kuat. Sehingga NaCl bukan sebagai larutan penyangga.





G.Pertanyaan
1.      Bagaimana pH larutan setelah penambahan 1 mL larutan HCl 0,1 M ?
    Jawab : pH larutan berubah sedikit walau tidak berubah secara signifikan

2.      Bagaiman pH larutan setelah penambahan 1 mL larutan NaOH 0,1 M ?
Jawab : pH larutan berubah sedikit walau tidak berubah secara signifikan

3.      Bagaiman pH larutan setelah penambahan 5 Ml aquades ?
Jawab : : pH larutan berubah sedikit walau tidak berubah secara signifikan

H.KESIMPULAN
·         Larutan CH3COOH dan CH3COONa adalah larutan penyangga asam
·         Larutan NH4OH dan NH4Cl adalah larutan penyangga basa
·         Larutan CH3COOH dan CH3COONa merupakan larutan peyangga yang terdiri dari asam lemah dengan basa konjugasi/garam
·         Larutan CH3COONa bertindak sebagai basa konjugasi/garam
·         Larutan CH3COOH bertindak sebagai asam lemah
·         Perbandingan antara pH awal dengan pH setelah penambahan HCl, NaOH maupun akuades adalah menurut teori tetap, namun dalam penambahan sedikit asam/basa maupun pengenceran tidak mengubah pH secara signifikan.
·         Dalam pengamatan ini mungkin dapat terjadi kesalahan pH karena kurang teliti ataupun kesalahan saat membaca trayek warna.















Daftar Pustaka


0 komentar:

Posting Komentar

 

Beeola Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review