Cerpen : It ain’t over ,‘till it’s over

Diposting oleh Beeola di 20.14 0 komentar


It ain’t over ,‘till it’s over
Karya : Ike Yolanda


Tetesan air  dari langit menyadarkanku dari lamunan panjangku yang bisa di tebak kali ini aku masih memikirkan pasienku yang dari kemarin belum juga sadar dari koma nya sebagai seorang dokter , dari malam tadi aku berkutat dengan semua peralatan kedokteranku untuk terus memantau keadaan pasien tesebut. Seakan lama sekali aku tak merasakan hangat dan nyamannya kamar tidur ku ini.
Siang ini aku kembali mengecek keadaan pasien yang aku tangani dari kemarin tersebut ,kulangkah kan kaki dengan pasti melangkah menuju ruang kerjaku sebagai dokter di rumah sakit ini setahun belakangan dengan senyum yang mengembang di bibir ku terdengar suara seseorang yang menghentikan langkah ku ‘’dokter,pasien yang kemarin sedang koma itu sekarang sudah sadar ‘’ kata perawat yang berada di ruang informasi itu kepadaku
‘’baiklah sebentar lagi saya akan ke sana, saya harus mengambil  Stetoskop dulu ‘’jawab ku
‘’bagaimana keadaan suami saya dok ?’’ Tanya seorang berempuan setengah baya di samping ku
‘’allhamdulilah sehat sehat saja bu setelah di lakukan pengecekan ulang baru bisa di pastikan kapan boleh pulang nya ’’
‘’terima kasih ya dok ‘’
Setelah menghabiskan waktu di ruma sakit , aku munuju ke rumah dengan mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi di tengah kota Jakarta yang padat penduduk ini membuatku bosan.                      ‘’kau sudah pulang Zu ?’’ suara perempuan yang di aku cintai mengiringi langkah ku menuju kamar 
 ‘’oh iya ma ‘’ kataku 
Tidak lama kemudian Azura sudah berada di meja makan
‘’oh ,iya kenapa kamu pulang cepat Zu ?’’ tanya papa
‘’aku tadi hanya mengecek keadaan pasien yang koma aja pa’’
‘’kenapa kau jarang sekali akhir akhir ini ketemu sama Wil, Zu ? potong mama
‘’oh,aku sudah putus dengan  Wil ma, mungkin aku sudah tidak cocok lagi dengan nya’’ aku berbicara sebelum mama  bertanya.
Flash back :
Azura sedang memergoki Will sedang bermesraan  bersama wanita lain di sebuah cafe ,saat itu Azura langsung menghubungi Will dan Wiil pun berbohong pada Azura, Azura pun memutuskan Wil ,kisah cinta Azura memang sangat berbanding terbalik dengan karirnya yag cemerlang .
***
‘’Zu, apa kamu besok jadi pergi dengan Mei ? ‘’ Tanya papa
‘’hmm iya pa, aku akan menghabiskan waktu sekitar 5 hari di puncak aku mengambil cuti ‘’ Azura membayangkan libuaran nya yang mengasikkan tersebut
‘’kalau begitu jangan lupa bawa semua keperluan selama di puncak ‘’
‘’oke ma, karena pasien ku itu sudah sadarkan diri jadinya aku di perboleh kan untuk mengambil cuti ‘’
Setelah makan azura kembali ke kamar nya untuk menyiapkan keperluannya besok, tiba-tiba telpon azura berdering little things by one direction  layar hand phone nya pun menunjukkan bahwa Mei yang  menelpon. 
‘’halo, kenapa Mei,?’’Azura membuka perakapan nya dengan Mei
‘’Zu, besok loe jemput gue jam berapa ?’’ suara di seberang sana
‘’kita berangkat pagi saja Mei, soalnya nanti kalau kesiangan penyakit Jakarta kambuh ‘’
‘’macet maksud lo?’’tanya Mei memastikan
‘‘tentu, apalagi ?’’ jawab Azura
‘’oke, baiklah Zu gue tunggu jam 7 .’’
‘’siip mei, lo jangan kesiangan  lagi Mei ‘’ ledek Azura
‘’tenang Zu aku akan pasang alaram speaker volume full’’ sambil ketawa
‘’hahahaha,,, ok see you ‘’ Azura mengakhiri telpon 
Menempuh perjalanan selama 2 jam membuat mereka kelelahan azura dan mei pun tiba di vila milik paman nya mei
‘’Mei, you can help me ?’’ teriakan Azura  membuyarkan Mei karena Azura mengangkat tas yang berat
‘’o, sorry Zu ‘’ Mei pun  tertawa karena lupa dengan barang yang di bawa nya
‘’hmmm, udah lama gak mendapatkan suasana setenang ini, alam sesejuk ini ‘’ gumam Azura
‘’memang sudah saat nya lo meliburan diri dari kesibukan ‘’ omel Mei
‘’aku akan berkeliling sebentar, dan lo bereskan semua ini ‘’ Azura menunjuk semua barang bawaan mereka sambil berlari ke luar
‘’lo mau lari ke mana AZURA !!!!!!!!!!!!!!!’’ teriak Mei mengejar Azura
***
Danau ini begitu sunyi, damai, tenang  dan indah  gumam Azura,
‘’awwwww,,’’ karena terlalu terlena dengan pemandangan sekitar Azura tidak sadar bahwa ia sudah berjalan ke pinggir danau dan terpeleset karena terdapat lumpur di pinggir danau
‘’tolong ,,,tolong,,tolong,,,’’ Azura masih berteriak
Ia mencoba mencari  secercah cahaya dan tangan nya pun masih mencoba meraih apa yang dapat ia genggam jantung nya serasah berhenti berdetak, oksigen pun terasa menipis di paru paru nya ia mulai merasakan sakit di tenggorokan karena air masuk ke hidung dan telinga nya nafasnys pun tak dapat di atur oleh nya, saat ia merasakan sentuhan dan genggaman seseorang, cahaya pun menusuk ke retina nya walau pun sedikit.
‘’Apa kau baik baik saja ?’’
Azura memandang seseorang di hadapannya  ,ia pun memuntahkan air lewat mulut dan hidungnya dan mengatur nafas nya.
‘’ Apa yang lo lakukan ?’’ Tanya Azura
‘’Maaf tadi sepertinya kamu mebutuhkan bantuan ‘’
‘’A maafkan gue, jika tak ada lo ,gue gak tau tu apa yang akan tejadi tadi jika lo gak menolong gue ‘’ kata Azura
‘’sudah sewajarnya aku menolong orang yang sedang kesulitan sepertimu ‘’ senyumnya tersunging di bibirnya
‘’perkenalkan aku Nial, dan kamu ?’’ menulurkan tangan ke Azura
‘’ gue Azura ‘’ menjabat tangan Nial
 ‘’sepertinya, kamu orang baru di sini ‘’ tanya Nial
‘’kalau itu, gue baru aja datang kesini untuk liburan’’
‘’jadi kamu baru ya disini, kalau begitu kamu butuh seseorang untuk menjadi teman selama disini kn?, aku siap kok ‘’
‘’haha,, terima kasih ‘’jawab azura
‘’rumahku tak jauh dari sini, nah itu rumahku yang berwarna putih di atas tebing itu ‘’ Nial menunjukan jarinya ke rumah itu
‘’sepertinya gue mulai kedinginan ,sebaiknya gue pulang dulu agar teman gue tak mengkhawatirkan gue‘’
‘’sampai bertemu lagi Azura ‘’ teriak Nial mengiringi kepergian Azura
   
Azura menoleh ke belakang dengan melambaikan tangan ke Nial, Nial hanya membalas  dengan senyuman.
‘’dari mana aja lo  zu ?’’ suara Mei menyambut kedatangan azura
‘’gue tadi hampir tengelam di danau itu, tapi untung ada orang yang nolongin gue ‘’
‘’Apa? Azura udah tau lo gak bisa berenang masih aja lo berenang di danau‘’ maki Mei
‘’gue gak berenang kepo tapi, kepeleset‘’ jelas Azura
‘’oh gitu , sana pergi mandi bau lo udah kayak orang gak mandi seminggu ‘’ sambung Mei
***
‘’pagi ini gue ingin jalan jalan ‘’ sapa Azura pada Mei saat di meja makan
‘’kemana? Apa perlu gue temenin ?’’ khawatir karena takut terjadi kejadian kau yak kemarinpada  Azura
‘’entahlah,gak perlu deh, gue sudah besar kali ‘’ jawab Azura
 Saat hendak membuka pintu pagar terdengan suara
‘’hey, Azura’’ sapa seseorang yang sudah ada di samping Azura
‘’ hey,lo Nial?’’
‘’ iya, rupanya kamu menginap di vila ini Zu, tidak jauh dari rumah ku dong‘ ’kata Nial
‘’iya Nial gue di sini untuk berlibur selama 5 hari ‘’ jawab Azura
‘’sekarang kamu mau ke mana?’’ tanya Nial
‘’gak tau juga , mungkin  kebun teh  aja deh‘’
‘’boleh kutemani?’’ ajak Nial
‘’tentu‘’
Mereka berjalan di jalan setapak menuju kebun teh. Para pemetik teh sudah siap dengan bakul di punggulnya dengan topi kecapi untuk memetik teh.
‘’Betapa tenang nya di sini ‘’ kata Azura
‘’iya, ituah sebabnya aku ke sini menghindari semua masalah dan kota yang penuh polusi dari mencoba ketenangan di desa ‘’
‘’menghindari semua? apa maksud mu?’’ Tanya Azura
‘’aku seorang penderita leukemia stadium 4 yang telah di fonis oleh dokter.  kata dokter umurku tidak lama lagi. Aku di fonis 3 bulan yang lalu’’ ujar Nial
‘’kamu penderita leukemia?’’
‘’ya, tapi aku tak akan menyerah dengan penyakit ku itu, aku akan terus berkarya sampai mata ini terpenjam selamanya ‘’
‘’ya,lo gak boleh menyerah dengan penyakit itu, dokter hanya lah manusia yang di kirim tuhan sebagai perantara saja,’’ kata Azura memberi semangat pada Nial
‘’tapi, aku tau cepat atau lambat aku akan mati ‘’
‘’semua orang pasti akan meninggal nial .Gue seorang dokter Nial ,lo pernah menyelamat kan nyawa gue, apa salah nya gue juga membantu menyelamat kan nyawa lo?’’ kata Azura
‘’terima kasih Azura, aku akan selalu mengingat mu walaupun nafas tak bertempat pada raga ini lagi‘’ sambung Nial
***
Beberapa hari ini Azura lewatkan bersama Nial,  dia seperti menemukan seseorang yang sudah lama kosong di hati nya. Saat Azura duduk di balkon kamarnya, tiba tiba seseorang datang dan mengejutkan nya.
‘’Azura ‘’
Suara itu langsung Azura kenali, ia adalah orang yang selalu bersama nya beberapa hari ini.
‘’azura,apa kamu ingin menemaniku ke suatu tempat?’’ tanya Nial
‘’tentu ‘’
Mereka melaju menuju padang ilalang di sana terdapat tebing seperti bukit, banyak terdapat rumput hijau dengan pohon berada di tengah nya, di bawah pohon besar itu terdapat kursi putih panjang. Mereka duduk berdua di kursi tersebut, Nial memainkan gitar yang di bawa nya saat perjalanan kemari, dia seorang musisi yang selama 2 tahun menjadi composer di London , Inggris.
Alunan nada mengalun indah dari petikan gitar yang di main kan oleh Nial yaitu lagu my love by westlife 
Top of Form
An empty street
An empty house
A hole inside my heart
I’m all alone and the rooms are getting smaller
I wonder how, I wonder why
I wonder where they are
The days we had, the songs we sang together
And oh my love
I’m holding on forever
Reaching for a love that seem so far
So I say a little prayer
And hope my dreams will take me there
Where the skies are blue
To see you once again, my lo
ve
makin lama petikan gitar nial melambat dan berhenti
 Tiba-tiba saja nial pingsan. 
‘’Nial, bangun Nial, please jangan main- main Nial‘’
***
Nial membuka mata nya dan ia melihat ruangan yang tak asing baginya yaitu adalah kamarnya sendiri.
‘’Nial, apa lo sudah sadar?’’
‘’nial, sepertinya kita harus ke Jakarta, gue harus menangani lo lebih lajut, kita akan menjalani pengobatan di Jakarta ‘’bujuk Azura pada Nial
‘’tidak Zu, aku ingin menghabiskan sisa waktu ku di desa saja, bersama denganmu,’’ kata Nial
‘’tapi Nial,,,,’’
‘’sudah lah Zu, aku gak apa apa kok, aku sudah baikan kok, ayo kita kembali ketempat tadi lagi‘’ kata Nial
‘’ tapi, hari sudah gelap Nial dan lo kelihatan sangat pucat sebaiknya lo ristirahat aja‘’ tampak raut muka Azura yang khawatir.
‘’ tidak apa-apa Zu aku sudah baikkan, ayolah Zu ,,’’ ujar Nial sambil memohon pada ku.
‘’baik lah Nial‘’ akhirnya aku menyanggupi kehendak Nial
Azura membantu Nial berjalan, ia merangkul bahu Nial agar laki-laki itu bisa berjalan, saat sampai di tempat tadi Azura duduk di kursi melihat pemandangan kota dan desa yang bisa di lihat dari sana perasaan Azura seakan tenang dengan cahaya bintang yang bertebaran dan bulan yang indah.
‘’Zu, apa kau bahagia?’’ tanya Nial
‘’tentu saja Nial,’’ jawab azura dengan ekspresi yang begitu ceria sambil menoleh ke Nial
‘’Zu, terimah kasih telah mengisi hari-hari ku ini dengan kebahagianmu ,’’ kata Nial
Azura hanya menaanggapi itu dengan senyum yang menawan. Sedari tadi nial hanya melihat Azura yang sedang melihat bintang di langit. Azura merasakan angin malam yang menyentuh tubuh nya Nial pun sepertinya sedang asik dengan sesuatu yang di tulis nya,
Tanpa di ketahui Azura dari hidung Nial keluar darah segar , tapi Nial tidak menghiraukan nya, Nial takut Azura mengetahui kondisi nya akhirnya Nial pun menutup hidugnya dengan daun kering, Nial pun seakan merasakan sesuatu hembusan angin membuatnya serasa terempas dan terlelap untuk selamanya tangan nya yang lemas pun menyentuh tangan Azura yang menyadarkan nya bahwa Nial sudah tertidur lelap,
‘’Nial,bangun Nial ‘’ kata Azura
‘’Nial apa kau mendengarku?’’ teriak Azura sambil memeriksa denyut nadi Nial tapi, tidak ada gunanya, Nial sudah meninggalkan Azura bersama selamanya.
‘’nial lo gak bisa membuat gue merasa bersalah karena belum menyelamatkan nyawa lo nil’’ Azura memeluk raga yang tak bernyawa itu lagi dengan tetesan air mata membasahi mata nya, dan turun mengenai wajah Nial.

My dear azura
 Senyummu membuatku bertahahan
Sakit pun pulih karena dirimu
Kau telah bersamaku saat waktu seakan mengejarku
Saat ku sedang merasakan dingin nya sepi, kau datang menemani

Jika aku hidup  untuk  sekali lagi
Izinkan aku lebih memahami dirimu
Izinkan aku lama bersamamu  dan tidak sekejap seperti  ini
Dan mencoba mencintaimu lebih dari ini
Tapi takdir berkata lain zu
Jika ada dunia setelah aku hidup di sini
Maka hiduplah besamaku zu
Terima kasih kau telah menjadi teman ujung usiaku
Love you azura And It ain’t over , ‘till it’s over
      AZURA PUN MENETESKAN AIR MATA YANG HANGAT TERJATUH DI TANGAN NYA SENDIRI, MELIHAT DAN MEMBACA TULISAN TERAKHIR NIAL DI SEBUAH DAUN KERING BERLUMUR DARAH TERSEBUT DAN SAMBIL BERKATA ‘’ I LOVE YOU TO NIAL ‘’
 
THE END ………………..
 

Beeola Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review